Kolaborasi Multi-stakeholders Monitoring: Peran Strategis Universitas dan NGO terhadap Continuous Improvement Program Kartu Prakerja

Artikel Siaran Pers


Kolaborasi Multi-stakeholders Monitoring: Peran Strategis Universitas dan NGO terhadap Continuous Improvement Program Kartu Prakerja

Siaran Pers Kartu Prakerja 28 Desember 2024 4 Menit Baca
Kolaborasi Multi-stakeholders Monitoring: Peran Strategis Universitas dan NGO terhadap Continuous Improvement Program Kartu Prakerja

Sejak implementasi tahun 2020 hingga sekarang, Program Kartu Prakerja telah berdampak, diantaranya terhadap peningkatan keterampilan, kompetensi dan produktivitas sebesar 83% (Studi DEFINIT-Asian Development Bank, 2023) serta peningkatan pendapatan penerima sebesar 15,5-17,6% lebih tinggi dibanding non-penerima, atau sebesar Rp234.000 – Rp264.000 per bulan secara rata-rata (Studi SVARA Institute, 2023). Berbagai pencapaian dan dampak yang dihasilkan tidak terlepas dari upaya untuk memastikan pelaksanaan program sesuai dengan regulasi (compliance) dan standar kualitas (quality control). Adapun upaya tersebut dilakukan melalui pemantauan berlapis dan melibatkan berbagai pihak (multi-stakeholders monitoring).

Ekosistem Prakerja telah berkembang pesat dengan lebih dari 1.000 pelatihan dan lebih dari 200 Lembaga Pelatihan, menjangkau jutaan peserta yang tersebar di 514 Kabupaten dan Kota di Indonesia. Sebanyak 6 Platform Digital, 6 Mitra Pembayaran dan 3 Portal Kerja juga menjadi bagian dari ekosistem Prakerja. Hingga per Oktober 2024, tercatat lebih dari 18 juta penerima manfaat telah mengikuti pelatihan untuk skilling, reskilling dan upskilling dalam rangka mendukung peningkatan kompetensi angkatan kerja di Indonesia. Dimulai dari skema semi-bansos di masa pandemi COVID-19 tahun 2020 hingga 2022, Prakerja melaksanakan program pelatihan dengan moda daring (webinar) dan Self-Paced Learning (SPL). Per tahun 2023, Program Kartu Prakerja beralih ke skema normal dengan memulai pelatihan moda luring (tatap muka).  Pada skema normal ini, pelatihan yang diterapkan di Prakerja adalah pelatihan moda daring (webinar) dan luring (tatap muka). Hingga di tahun 2024, penyelenggaraan Prakerja menggunakan keseluruhan moda, yakni daring, luring dan SPL.

Dengan ekosistem Prakerja yang komprehensif serta luasnya cakupan program, mekanisme multi-stakeholders monitoring atau pemantauan yang melibatkan berbagai pihak dibutuhkan sebagai bagian dari strategi pemantauan program guna memastikan program berjalan sesuai regulasi dan proses pemantauan terlaksana secara efektif. Multi-stakeholders monitoring Prakerja melibatkan berbagai pihak, diantaranya adalah universitas, lembaga non-profit (Non Governmental Organization/NGO), Lembaga Pelatihan, Platform Digital maupun peserta, serta Tim Pemantauan Internal MPPKP. Pemantauan berlapis yang melibatkan berbagai pihak menjadi salah satu hal yang diunggulkan dalam memastikan akuntabilitas dan kualitas Program Kartu Prakerja. 

Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) menjalin kolaborasi dengan universitas dan NGO sebagai mitra strategis dalam proses pemantauan pelatihan Prakerja. dalam kapasitas dan keahliannya selaku instansi pendidikan dan lembaga non-profit. Sepanjang tahun 2024, sebanyak 11 universitas dan 1 NGO yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia turut serta dalam proses pemantauan pelatihan Prakerja, diantaranya: IPB University, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Kristen Petra (UK Petra), Universitas Tanjungpura (Untan), Universitas Sumatera Utara (USU), Politeknik Negeri Bali (PNB), Universitas Mataram (Unram), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Yayasan Konsultasi Independen Pemberdayaan Rakyat (KIPRa) Papua. 

Selama implementasi Program Kartu Prakerja, Tim Ahli Pemantauan telah berperan penting dan berkontribusi melalui kolaborasi bersama MPPKP dalam memastikan pelaksanaan pelatihan Prakerja berdasarkan regulasi (compliance) dan kualitas program (quality control) yang menunjang keberhasilan dan dampak program secara keseluruhan. Hasil pemantauan oleh Tim Ahli Pemantauan menjadi masukan untuk perbaikan dan pengambilan kebijakan untuk mendukung perbaikan program secara berkelanjutan (continuous improvement). 

MPPKP mengapresiasi segenap universitas dan NGO yang telah berkontribusi sebagai Tim Ahli Pemantauan Prakerja. Peran strategis dan kontribusi Tim Ahli telah mendukung Program Kartu Prakerja terselenggara dengan kualitas dan akuntabilitas yang terjaga serta semakin inklusif. Kolaborasi yang semakin solid antar berbagai pihak dalam ekosistem Prakerja menjadi kunci keberhasilan program melalui pengelolaan yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan peningkatan keterampilan angkatan kerja di Indonesia.

Di tahun mendatang, MPPKP percaya bahwa dedikasi dari Tim Ahli Pemantauan akan terus berperan penting untuk memastikan kualitas pelatihan yang dilaksanakan. MPPKP berharap setiap mitra kolaborasi, termasuk Tim Ahli Pemantauan, terus meningkatkan kapasitasnya melalui proses kolaborasi yang diiringi pembelajaran yang terus berlanjut.

Banner image laporan 2023

Artikel Terbaru

Lihat Semua